Rumah adalah kebutuhan pokok setiap
rumah tangga. Memiliki rumah yang layak
adalah idaman setiap orang
Mengingat harganya yang tinggi dan
cenderung naik terus, maka tidak banyak
orang yg mampu membeli rumah secara cash
Beruntunglah ada lembaga keuangan
seperti bank yang menyediakan fasilitas kredit
perumahan yg bisa membantu kita
Dengan fasilitas KPR ini kita bisa membeli
rumah hanya dengan uang muka 30% (aturan
terbaru) saja, sisanya dibiayai oleh bank
Bayangkan, kapan kita bisa membeli rumah
jika harus mengumpulkan seluruh uang agar
bisa membeli secara cash?
Yang terjadi malah kita tidak akan pernah
bisa membeli rumah, karena harganya naik
terus. Tabungan kita tdk akan pernah cukup
Dari sisi itu kehadiran kredit KPR bank
memang sangat membantu mempermudah
masyarakat membeli rumah secepatnya
Tapi benarkah bank sudah membantu kita?
Ternyata TIDAK! Yang terjadi disini justru kita
diperas bank habis2an
Pasti banyak diantara kita yang penasaran
bagimana bank dg iming2 bunga hanya 7%
setahun bisa meraup untung puluhan-ratusan
trilyun?
Coba sekali2 kita kritis menghitung jumlah
kredit KPR bank tsb dg keuntungannya dlm
setahun. Pasti tidak masuk akal!
Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Nah,
disinilah kita akan bongkar bagaimana praktek
“lintah darat” bank memeras konsumennya
Sejak awal bisnis bank adlh hasil kreasi
para “money lenders”. Jd jgn kaget jika
sampai saat ini, praktek lintah darat masih
melekat
Bagaimana bank melakukan praktek lintah
darat pd nasabahnya? Salah satunya adalah
dg melakukan “kreasi” terhadap bunga kredit
Karena kultwit kali ini kita bicara tentang
KPR maka kita akan menghitung besaran
bunga yg dikenakan terhadap kita pd KPR
Tapi cara serupa juga digunakan bank utk
kredit2 lain seperti kredit kepemilikan
kendaraan bermotor (KKB)
Saat kita membeli rumah dg KPR maka
kita akan berurusan dg kredit jangka panjang
(biasanya 10-15 thn)
KPR termasuk jenis kredit dengan agunan.
Dalam hal ini rumah yg kita beli itulah yang
menjadi jaminannya
Sesuai aturan terbaru, kita wajib
membayar 30% uang muka sedangkan bank
membiayai 70% sisanya
Di awal penawaran kredit biasanya bank
menawarkan bunga yang cukup kompetitif
(dibawah 9% pertahun)
Biasanya untuk waktu 1-2 tahun awal.
Sesuai perjanjian, pada tahun2 sesudahnya
bunga akan menyesuaikan “bunga pasar”Tapi benarkah itu yg terjadi? Pada
kenyataannya setelah tahun2 awal tsb, bank
menetapkan bunga seenak perutnya sendiri
Saat inilah konsumen mulai menemukan
“neraka” dalam kehidupan finansialnya.
Banyak yg akhirnya tdk kuat membayar
cicilan
Seharusnya yg dijadikan patokan oleh
bank sbg bunga pasar adalah “BI Rate”,
tingkat suku bunga yg ditetapkan BI
Dimana suku bunga kredit bank
sewajarnya selisih 1% - 3% lebih tinggi dari BI
Rate. Itukah yg terjadi? TIDAK!
Sebagai contoh, saat BI Rate ditetapkan
oleh BI sebesar 6% setahun, banyak bank yg
justru menetapkan bunga KPR 14% setahun!
Sekali lagi kami sampaikan bahwa bunga
“seenak perut” itu ditetapkan setelah 1-2
tahun cicilan berlangsung
Pd tahun2 awal bank menerapkan bunga
yg relatif ringan. Bunga ringan inilah yg selalu
mereka promosikan di media
Dg keputusan “sepihak” dari pihak bank
ini kami tidak heran jika banyak masyarakat
yang merasa terjebak karenanya
Tapi apa mau dikata, mereka terpaksa
pasrah karena tidak ingin kehilangan tempat
berteduh untuk keluarganya
Apabila nasabah menanyakan tentang
kenaikan bunga yg fantastis ini, biasanya bank
memberi berbagai alasan dg istilah yg keren2
Intinya kita tetap harus bayar dan tidak
ada gunanya menanyakan pd pihak bank krn
sejak awal niatnya memang ingin memeras
nasabahnya
Tapi benarkah nasabah tidak dapat
berbuat apa2? Bagaimana cara mengatasinya?
Nanti di bagian akhir kultwit ini
Sungguh beruntung para kader @
PartaiSocmed yg selalu mendapat tips2 praktis
utk kehidupan sehari2. Coba ada partai spt
ini :)
Kecurangan bank berikutnya dlm KPR
adalah pada proses perhitungan bunganya.
Makin jelas perilaku lintah darat bank disini!
Metode baku perhitungan bunga di bank
sesungguhnya hanya ada dua: BUNGA
EFEKTIF dan BUNGA FLAT
BUNGA EFEKTIF adalah bunga yg harus
dibayar setiap bulan, sesuai dg saldo pokok
pinjaman bulan sebelumnya
Dengan bunga efektif ini cicilan hutang
kita setiap bulan makin berkurang, seiring
berkurangnya pokok pinjaman
Tapi rupanya bank enggan menerapkan
metode perhitungan bunga efektif tersebut
karena dianggap kurang menguntungkan
BUNGA FLAT adalah bunga yg besarnya
sama setiap bulan, karena dihitung dr
prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman
awal
Bahasa sederhananya untuk bunga flat ini
adalah, kita membayar bunga berdasarkan
besarnya pinjaman awal kita
Jadi meskipun pokok pinjaman kita sudah
berkurang banyak, tapi kita tetap harus
membayar bunga berdasarkan jumlah
pinjaman awal
Metode BUNGA FLAT ini sangat
menguntungkan bank, karena memberi hasil
bunga berbunga buat perusahaan
Tapi krn dasarnya bank itu adalah bisnis
lintah darat maka Bunga Flat dianggap masih
kurang “memeras” nasabah
Maka untuk memuaskan nafsu serakahnya
dimodifikasilah perhitungan bunga diatas mjd
METODE ANUITAS
METODE ANUITAS ini mirip dg Bunga Flat
yg kejam itu, hanya saja berkat kejeniusan
mereka jadi jauh lebih kejam lagi!
Sama seperti Bunga Flat, dlm Metode
Anuitas nasabah membayar cicilan dlm jumlah
tetap berdasar besarnya pinjaman awal
Tp dlm metode Anuitas, mereka membuat
secara sepihak metode pengurangan pokok yg
sangat merugikan nasabah
Dalam metode Anuitas, cicilan awal lebih
banyak diperuntukkan buat bunga. Sangat
sedikit mengurangi pokok pinjaman
Sebagai gambaran, jika kita pinjam 200
juta ke bank dg bunga 10% setahun untuk
masa 15 tahun...
Maka cicilan bunga yg harus kita
bayarkan tiap bulan adalah Rp 1.660.000,
pokoknya sebesar Rp 1.11.000. Total cicilan
Rp 2.771.000
Saat memasuki tahun keenam atau bulan
ke 72, maka kita sudah menyetor pada bank
sebesar Rp 199.500.000
Pokok yang sudah kita bayarkan adalah
sebesar Rp 80.000.000. Tapi benarkah hutang
kita sudah berkurang 80 juta? TIDAK!
Berkat metode Anuitas tadi hutang kita
ternyata hanya sedikit berkurang! Jadi metode
anuitas ini sangat2 menguntungkan bank
Bagi yang sudah mengambil KPR, silahkan
sekali2 tanya kpd pihak bank perihal berapa
sisa hutang anda
Dijamin anda akan tercengang
menemukan bahwa ternyata setelah sekian
lama mencicil, hutang anda tidak banyak
berkurang
Saat hendak melunasi hutang di tengah
jalan maka kita harus menerima bahwa
ternyata sisa hutang kita tdk jauh beda dr
awal
Metode anuitas ini adalah strategi serakah
bank untuk menjaga agar nasabah tidak
melunasi hutangnya sebelum waktunya
Metode ini jelas2 membuat nasabah
menjadi tawanan hidup pihak bank. Mau tidak
mau kita harus berhutang jangka panjang
Pihak BI sebagai pemegang otoritas
sepertinya tidak berdaya terhadap praktek
culas bank2 dibawah pengawasannya ini
Lalu siapa yang akan membela
kepentingan masyarakat sebagai konsumen
KPR? Tampaknya tidak ada
Oleh karena itu kami akan memberikan
“pemberdayaan” kpd masyarakat untuk
mampu melawan kesewenang2an bank ini
Kita tidak perlu cengeng menggantungkan
nasib kita pada pihak lain (pemerintah
sekalipun)
Inilah saatnya kita bangkit
memperjuangkan nasib kita sendiri. Jika bukan
kita sendiri siapa lagi?
Bagaimana cara menghadapi sikap
keserakahan bank dan bagaimana
mengalahkan mereka secara cerdas?
Bagaimana caranya agar saat kita
mengalami kesulitan finansiil, rumah kita tidak
disita oleh bank?
Untuk mendapatkan jawabannya, silakan
ikuti lanjutan serial PART 2.. | BERSAMBUNG
Pages
WELCOME TO MY LIFE
Entri Populer
-
Kamera tembus pandang atau software tembus pandang, alat yang satu ini membuat banyak orang penasaran. Lensa kamera yang bisa meli...
-
Tiga orang tukang peminum lagi duduk-duduk di pak laru sambil bacarita dong pung daereah masing-masing pung kehebatan. Satu eja Flores, satu...
-
Jalan setapak rumah pak dede, lorong disinggah si tukang jamu, rindu di hati hanya ke ade,, kapan katong bisa katumu.. Api unggun di te...
-
HANYA LU YANG BETA PUNYA Laki bini ada bakalai. Bini: "Kanapa sonde bilang dari dulu kalo lu ini miskin hah??!!" Laki: ...
Category
- ADAT DAN BUDAYA (34)
- AYAH (4)
- BERBAGI CERITA (43)
- CURHAT (47)
- DEAR CICI (2)
- EXPRESI GILA (3)
- HATI DAN PERASAAN (73)
- IBU (1)
- INFO ITU ILMU (12)
- INFORMATIKA (11)
- JOS EXPLORER (6)
- KAMPUNG HALAMAN (9)
- KOPI PERTAMA (2)
- KUPANG (12)
- KUPANG PUNG LUCU-LUCU (10)
- MALAM MINGGU (4)
- MAUPONGGO (23)
- MOTIVASI DAN INSPIRASI (19)
- NAGEKEO (22)
- NASIB ANAK KOST (2)
- OM JOS (3)
- PHOTOGRAPH (3)
- REQUEST (2)
- SAHABAT (5)
- SEPUTAR KAMPUS (2)
- WITH MY STYLE (29)
ABOUT ME
- Jos Inf
- KUPANG, NTT
- Banyak hal telah aku pelajari selama menjalani kehidupan ini, kesimpulannya: tidak gampang memang. it's so hard. berawal dari sebuah desa kecil di flores, aku melebarkan sayapku menuju kupang, sebuah kota yang menjanjikan segalanya hmm.. Katanya sih.. Anda tidak akan menemukan apa-apa dalam blog ini, krn blogg ini saya hny mempersembahkan curahan hati (saya lihat, saya rasa, dan saya dengar ) serta segala yang sy punyai, karena tidak cukup dngn berteriak dan sy bkn tipe orang yg biasa menceritakan masalah sy ke orang lain.. Dan hny blog ini tempat sy mengeluarkan semua unek-unek saya.. Berharap ada orang lain yg mau peduli dan berbagi...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar