WELCOME TO MY LIFE

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA,SEMOGA ANDA TEMUKAN YANG ANDA CARI,SAYA TIDAK BERMAKSUD MENGGURUI, MENUNTUN ATAU MERUBAH.. HNY INGIN BERBAGI, MENGGORES WARNA, MENGHAPUS LUKA..

19 Jul 2012

TUA JAJI DALAM ADAT BUDAYA MAUPONGGO


Tua jaji ada kaitan dengan perjanjian (tase dare) atau sumpah adat, yang dilakukan oleh para leluhur dari kedua kampung adat. Isi perjanjian adalah warga kedua kampung harus tidak boleh saling menyakiti (ma’e papa kebha ele weki mae papa nggena). Warga kedua suku adat boleh saling mengambil hasil kebun sebanyak kebutuhan dalam perjalanan bila sangat membutuhkan. Selama itu untuk mengatasi kebutuhan mendesak dalam perjalanan boleh saja mengambil hasil kebun atau ternak (khusus ayam).  Pelaku karena tahu tidak bakal disakiti, mereka sering melakukan sambil mengejek dan mengundang amarah. Masing-masing tahu bahwa mereka tidak boleh saling memukul (dhepa dhunda weki apa wali papa kebha toa). Aktivitas mengambil hasil kebun dan ternak ayam disebut tua jaji (mengambil berdasarkan perjanjian).
Mengapa perjanjian (tase dare) yang menghasilkan keputusan tua jaji terjadi. Saya sudah menanyakan sejumlah orang yang lebih.  Sejak kapan perjanjian tua jaji itu ada, dan mengapa. Katanya pernjanjian ini sudah beberapa generasi dilakukan ketika penduduk masih sedikit. Ada hubungan kekerabatan dan saling mengasihi. Tua jaji diawali oleh hubungan persaudaraan dan saling mengasihi. Untuk melanggengkan tali kasih persaudaraan kedua kampung mengadakan perjanjian (tase dare). Tujuannya adalah  agar anak cucu kelak terus menjaga hubungan baik ini.  Perjanjian diadakan didalam kampung dengan disaksikan ulu eko (warga kampung) ule mere eko dewa (seluruh masyarakat luas).
Sekarang yang saya saksikan tau jaji antara boloroga dan mula koli itu yang saya tau. Sampai sekarang masyarakat terus menjalankan kebiasaan itu sampai kini.  Perjanjian (tase dare) dilakukan antara dua kelompok adat. Isi perjanjian adalah menetapkan bahwa dua kelompok warga tidak boleh saling menyakiti ( lima ma’e papa dhepa apa wali papa kebha toa). Dasar perjanjian ada rasa saling mengasihi dan mengharapkan bahwa kerukunan dan tali kasih ini berlanjut hingga turun temurun. Perbuatan tua jaji sendiri kini lebih bersifat kelakar menguji kesabaran. Dicaci -maki tapi tidak boleh dibalas dengan amarah. Diburu ayamnya dan diambil kelapanya oleh orang asing dibiarkan sambil memendam perasaan. Sabar kita tua jaji…..

molo sama teee...

Tidak ada komentar:

Pages

Template by : kendhin x-template.blogspot.com