Parang
adat atau “Topo Pile”. Parang ini
hanya dapat digunakan untuk Pogo Peo
atau potong kayu yang bakal di buat Peo.
Kayu untuk membuat Peo. Kayu yang dipilih secara khusus sejak masa leluhur adalah “kaju ebu” dalam bahasa setempat. Kayu
tersebut harus bercabang dua yang sama besar.
Laka atau
bheto, yakni bambu yang digunakan untuk mengikat kerbau dekat Peo, yang
selalu di tanam dekat Peo.
Padi atau “Pae”
dalam bahasa setempat, yang digunakan untuk “Waju Mere” (Tumbuk padi secara bersama-sama oleh beberapa orang).
Janur, yang digunakan untuk menghiasi kerbau
yang akan di arak ke Peo untuk di korbankan.
Gong
gendang, yakni alat musik tradisional yang digunakan untuk memeriahkan seluruh
rangkaian upacara adat ini.
Tali Nao,
yakni Tali ijuk yang digunakan untuk mengikat kerbau dan apa-apa yang
berhubungan dengan pembuatan atau pembangunan Peo.
Tali Pie,
yakni tali pemali yang dipintal dari serat pohon kayu hutan, yang digunakan
untuk mengikat hidung kerbau yang berada di Peo ke rumah adat.
Taka Pie,
yakni kapak adat, yang digunakan secara simbolis pada waktu menebang pohon kayu
peo dan membunuh kerbau.
Nio Nee Eu,
yakni kelapa dan pinang yang juga digunakan pada waktu “ waju mere” (Tumbuk padi secara bersama-sama oleh beberapa orang).
isi segala postingan dalam blog ini tidak bisa di copy/paste,, jika membutuhkan selahkan hubungi penulis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar