WELCOME TO MY LIFE

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA,SEMOGA ANDA TEMUKAN YANG ANDA CARI,SAYA TIDAK BERMAKSUD MENGGURUI, MENUNTUN ATAU MERUBAH.. HNY INGIN BERBAGI, MENGGORES WARNA, MENGHAPUS LUKA..

19 Jul 2012

KAPUR SIRIH PINANG MAUPONGGO




Bibir dan bahkan gigi merah kehitaman suatu pemandangan yang biasa di Muponggo. Orang mauponggo baik laki maupun wanita banyak yang mengunyah sirih. Agak beda dengan daerah lain. Orang Nagekeo umumnya, dan khususnya mauponggo mengunyah buah sirih, bukan daun sirih.  Daun sirih dimanfaatkan bila sulit mendapatkan buah sirih. Buah sirih berbentuk lonjong sebesar jari orang dewasa. Buah sirih yang digunakan umumnya buah segar. bila terdesak buah yang sudah layu pun laku. Teman pemakan sirih adalah daging buah pinang dan kapur. Kapur sirih Nagekeo terbuat dari dua  macam bahan baku. Pertama adalah batu-batu yang berasal dari bunga karang yang sudah mati. Umumnya berwarna putih. Yang dalam bahasa daerah disebut powa.  Bahan yang lain adalah kulit kerang besar yang disebut kima uwi dan kima kae. Bahan-bahan ini mudah didapatkan di pinggir pantai. Tetapi pengerusakkan lingkungan akibat bom ikan bahan-bahan ini semakin langkah.
Pembuatan kapur sirih adalah dengan membakar  powa (batu koral) atau kima.  Pertama menyiapkan tungku dengan membangun semacam benteng kecil berbentuk segi empat (dapu apo). DDalam kotak segi empat ini dihimpun bahan baku kapur (powa dan kima) kemudian ditempatkan kayu bakar diatas. tungku dibuat agar abu-abu hasil bakaran tidak beterbangan. Karena abu-abu sisa pembakaran koral berwarna putih sangat halus dan mudah diterbangkan angin. Pembakaran batu dan kima dilakukan pada sore hari.  Hasil pembakaran, berupa abu-abu berwarna putih halus dihimpunkan keesokan harinya.

Tidak ada komentar:

Pages

Template by : kendhin x-template.blogspot.com