Dalam pelaksanaan upacara pembuatan Peo ini banyak orang yang turut terlibat di antaranya adalah
sebagai berikut ini:
Ketua Adat, yakni salah satu ketua suku yang
dipercayakan oleh suku-suku yang ada sebagai pemimpin atau orang yang memandu
seluruh rangkaian upacara tersebut. Orang ini dinamakan, “ Taa Wuku Bhuku Enga Dewa”,
artinya sebagai penginisiatif dan yang menjadi pengambil
kebijakan-kebijakan. Orang ini jugalah yang mempunyai hak untuk memutuskan
segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan adat yang ada di bawah naungan
kekuasaannya.
Ketua-ketua Suku
Mereka adalah ketua atau yang dituakan dari
masing-masing suku untuk mendukung dan membantu Ketua Adat dalam urusan-urusan
adat dan juga sebagai penentu kebijakan-kebijakan adat yang telah ditetapkan oleh
Ketua Adat.
Ana Susu
Ana susu
adalah pembantu ketua-ketua suku dalam kegiatan apa saja yang menyangkut
upacara pembuatan Peo. Salah satu “Ana Susu” ditunjuk untuk membantu ketua
adat dalam berbagai hal. Ia seperti ajudan atau pelayan bagi seorang ketua
adat.
Anggota suku atau “ Kae Ari Sa’o Teda”
Mereka adalah tenaga-tenaga produktif dan pendukung
utama terselenggaranya dan terselesainya upacara pembuatan Peo ini. Banyak hal yang harus mereka korbankan: waktu, tenaga,
uang dan barang-barang material lainnya. Dari mereka dituntut kerja sama dan
pengorbanan tanpa pamrih. Mereka harus dengan tulus mendukung terselesainya
suatu upacara adat.
Ine Weta, Ane Ana yakni saudara-saudari
dan anak-anak yang diundang secara khusus untuk sama-sama berkumpul dan bekerja
sama dalam rumah induk atau rumah ketua suku, dengan harapan mereka dapat
membantu terlaksananya upacara pembuatan Peo
ini.
Simpatisan atau “Minda
Woe, Kae Ari”, yakni mereka yang cuma kita kenal di jalan, yang datang menonton
dan sambil mengambil bagian dalam hal-hal tertentu, misalnya dalam tarian dan
sebagainya, pada saat upacara ini sedang berjalan. Mereka ini pula yang sering
menyumbang sesuatu demi kesuksesan upacara serimonial ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar