Sejujur-jujurnya pacaran, tetap menyembunyikan keaslian yang baru tampak dalam pernikahan.
Perhatikanlah,
apakah dia menghina saat marah, tidak logis saat cemburu,
atau kalau sudah maunya– ya maunya.
Atau, apakah dia berfokus pada penyelesaian masalah
dan bukan pada siapa yang salah, dan merayakan saat-saat
berbahagia daripada mengungkit-ungkit
kesalahan masa lalu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar