Udah sampai nggak bisa
berkata-kata deh, hehehe. Gilak,
perasaan nggak selesai-selesai
ya? Seandainya satu bentuk alat
kendali yang namanya hati dan
perasaan itu diambil dari
badanku, ah...paling-paling udah
aku sebut merek di sini. Hufh,
sayangnya ternyata aku masih
punya hati tuh? Hehehe. Aku
adalah orang yang sangat
tertutup dan paling ga bisa buat
cerita suatu masalah ke orang
lain. Aku cuma bisa
menuliskannya dan
menuliskannya. Blog ini, kadang
justru malah jadi sarana buat
meluapkan semua perasaanku.
Jadi harap dimaklumin ya, kalo
lebih keseringan curhat di blog
ini. Yah, lebih nyaman begini
memang..hahaha.
Hari ini belajar satu pelajaran
berharga, yang kita semua
sudah pasti tau dan mengenal.
Kita semua menyebutnya
dengan sabar. Heran, kenapa yg
satu ini bener-bener susah ya
buat mempraktikaannya *ngelus
dada, sambil terus-terusan
bilang 'sabar jess...sabar'*.
Hey,
kamu..kamu..kamu...tolonglah,
berhenti buat untuk selalu
melimpahkan kesalahan pada
orang lain. Apa ya nggak pernah
terbesit dalam benak
kamu..kamu...kamu..itu tentang
bagaimana perasaan orang yang
menjadi limpahan semua
kesalahanmu.
Yah, sudahlah. Sampe speechless.
Sungguh, saya nggak pernah
takut untuk dibenci dalam hal
ini. Saya nggak pernah takut
untuk selalu menjadi topik
hangat setiap harinya. Mungkin
saya keras kepala, tapi saya
adalah orang yang paling malas
mendengarkan apa pendapat
orang tentang saya. Hanya
Tuhan dan Saya yang tahu
bagaimana saya. Silahkan untuk
semuanya saja, yang senang
mengomentari kehidupan orang
lain, silahkan komentari tentang
saya. Saya nggak akan pernah
peduli. Saya nggak takut punya
seribu musuh. Apalagi musuh
yang tercipta karena provokasi
orang lain...hahahaha, prihatin
aja lah.
TUHAN di pihakku. Aku tidak
akan takut. Apakah yang
dapat dilakukan manusia
terhadap aku? (Mazmur
118:6)
Saya punya pilihan, semua orang
punya pilihan, Dan saya punya
alasan mengapa saya memilih
sesuatu, dan semua orang pun
punya alasan mengapa memilih
sesuatu. Kenapa harus
mempermasalahkan tentang
pilihan yang berbeda? Mana
wujud nyata dari ilmu PPKn
yang dulu sering kita pelajari
sewaktu SD, bahwa dalam hidup
itu harus saling menghormati,
menghargai, toleransi, empati.
Kita hanya harus membuka hati
kita, dan membiarkan satu jalan
baik untuk menyelesaikannya.
Bukan diam. Diam hanya
membuat kita mengembangkan
banyak kemungkinan dari
semua dugaan-dugaan kita yang
belum bisa dipastikan
kebenarannya.
Jangan merasa paling benar, dan
saya yang salah di sini. Satu hal,
baik ataupun buruk, salah
ataupun benar, cuma TUHAN
yang tahu seperti apa
batasannya. Jadi kenapa menilai
orang lain seolah-olah anda
adalah hakim dari mana yang
benar dan mana yang salah di
dunia ini?
Saya sampaikan maaf saya jika
memang sifat keras kepala saya
membuat jengkel atau
menyebalkan. Saya mungkin
keras kepala, tapi saya tidak
keras hati. Apa yang saya
pertahankan selama ini adalah
karena saya tahu betul apa yang
saya lakukan. Bukan karena apa
yang saya lakukan adalah
benarm atau tentang penilaian
anda kepada saya adalah salah.
Tapi ini tentang sebuah pilihan,
sebuah hak mutlak yang dimiliki
oleh semua orang dan tidak bisa
dirampas oleh siapapun. Semua
orang berhak untuk memilih apa
yang paling tepat menurutnya.
Silahkan benci saya jika itu
memang membuat anda lega,
silahkan katakan pada teman-
teman anda sesuka hati anda
tentang saya, silahkan
membentuk koalisi untuk
membentuk pemikiran bahwa
saya adalah 'buruk', silahkan
terus cari semua kesalahan saya
jika itu membuat anda puas. Tapi
sekali lagi, saya tidak pernah
takut untuk semua itu?
Saya sudah memaafkan anda.
Perkara anda mau minta maaf
atau tidak, salah ataupun tidak,
tapi saya memaafkan anda
dengan hati yang terbuka.
Saya pernah meminta maaf
bukan? Tidak hanya sekali, dua
kali, tiga kali tapi sering
sekali....dan bahkan saya cuma
dapat jawaban 'diam'. Jadi,
selama ini saya sudah berusaha
untuk membuat semuanya
menjadi baik-baik saja. Tapi
anda-anda semua, sudah
membuat saya mempunyai
seribu musuh yang bahkan tidak
tahu kenapa harus ikut-ikutan
membenci saya. YAH, SILAHKAN.
LAKUKAN!!!! Saya sudah kebal,
saya nggak peduli. Mungkin saya
punya 1000 musuh dari pihak
anda, tapi saya juga punya
segelincir teman terbaik, yang
biarpun jumlahnya kecil, tapi
mereka bisa melihat, mendengar
dan merasakan dengan SANGAT
BAIK.
Sekian curhatan saya,
terimakasih......
Hoaaah, leganyaaaaaaaaaa!!!! :D
Tuhan, alangkah indahnya
dunia ketika manusia masih
mau mencintai, bahkan di
saat ada kekecewaan dan
penderitaan. Teguhkanlah
hatiku untuk tetap
mencintai. Amin.
(Ziarah Batin 2008,
Mirifika.Net)
Tuhan, alangkah suatu
rahmat dan berkat bila
Kauanugerahi aku hati yang
sungguh berlumur CINTA,
bahkan ketika hidup terasa
pahit. Amin.
(Ziarah Batin 2008,
Mirifika.Net)
Tuhan, kadang kebenaran itu
sangat sulit diperjuangkan.
Berilah aku keberanian untuk
selalu memperjuangkan
kebenaran di muka bumi ini.
Amin.
(Ziarah Batin 2008.
Mirifika.News)
Tuhan, jadikan aku pembawa
damai jika terjadi
perselisihan dan kebencian.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar